Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.
Dalam keadaan "lupa diri" akibat emosi yang meluap kerap terlontar kata-kata yang memberi label pada anak. Entah "anak bandel", "anak penakut", "anak cengeng", dan sebagainya. Menurut ahli, pemberian label/cap atau juga disebut stigma akan memberi bekas dalam diri anak dan mempengaruhi pembentukan konsep dirinya.
Bagi anak, label tersebut adalah suatu imej diri bahwa aku seperti itu. Jadi, lama-lama akan terbentuk dalam benaknya, "Oh, aku ini bandel, toh." Apalagi, kata dra. S.Z. Enny Hanum, bila si pemberi label adalah orang yang mempunyai kedekatan emosi dengan anak semisal orang tua atau pengasuhnya, pengaruhnya akan sangat besar dan cepat buat anak. "Anak akan jadi ragu pada dirinya
sendiri, 'Oh, jadi aku seperti itu. Orang tuaku sendiri mengatakan demikian, kok.'"
Sekalipun di usia prasekolah anak belum memahami makna sebenarnya dari kata-kata label itu, namun ia boleh merasakan sesuatu yang tak nyaman dengan dilontarkannya label itu. "Ia seakan-akan tak diterima dengan adanya label itu, ada sesuatu yang ditolak," terang Enny. Jadi, anak tak tahu apa itu label baginya. Ia hanya merasakan sebagai sesuatu yang tak mengenakkan, merasa tak nyaman.
Namun bukan berarti ia akan diam saja. Ia akan melampiaskan perasaan tak nyaman itu dengan berbagai cara sebagai bentuk protes. Tapi bentuk protesnya berbeda dengan anak remaja yang kalau dibilang "nakal" malah sengaja dibikin nakal, "Ah, sekalian aja aku nakal karena aku sudah kadung dicap demikian." Melainkan dalam bentuk mengompol (padahal sebelumnya anak sudah tak mengompol), mimpi buruk, menangis, menggigit-gigit kuku, menolak mengerjakan sesuatu, dan sebagainya.
Penting diketahui, perilaku/reaksi demikian juga akan muncul bila anak menemukan suatu situasi yang hampir mirip dengan di rumah. Misalnya, ia diperlakukan tak adil atau tak dimengerti di luar, maka ia akan mengompol lagi, menggigit-gigit kuku lagi, mengambek lagi, dan sebagainya. Tak demikian halnya bila ia menemukan situasi dimana ia merasa dipahami, dimengerti, dan komunikasinya menyenangkan, maka perilaku protesnya tak akan keluar.
Nah, bila anak semakin sering protes dan orang tua pun jadi makin sering marah, tentunya label tersebut akan juga semakin sering dilontarkan. Kalau sudah begitu, lambat laun akhirnya anak percaya bahwa dirinya memang nakal, misalnya. Konsep dirinya jadi salah. Kita tentu tak ingin si Upik atau si Buyung memiliki konsep diri yang salah, bukan?
Jikapun memberi label, "sebaiknya dijelaskan dalam hal apa ia nakal atau jeleknya karena boleh saja anak melakukan sesuatu dalam niatan yang lain," terangnya. Orang tua harus menyebutkan apa kesalahan anak sehingga ia dikatakan nakal. "Kalau ia mengganggu adik, misalnya, jelaskan bahwa kamu mengganggu adik padahal waktunya adik tidur. Jadi, anak diberi tahu, nakalnya kamu itu karena mengganggu adik."
Dengan demikian anak tahu kenapa dirinya dikatakan nakal, sehingga dapat mencegah terjadinya pembentukan konsep diri yang salah. Selain itu, lanjut Enny, sebaiknya orang tua juga memberlakukan berbagai aturan di rumah. Bila aturan dilanggar, ada sangsinya; sebaliknya, bila dikerjakan, ada rewards. Tentu sebelumnya aturan tersebut sudah dibicarakan dengan anak sehingga ia memahaminya.
http://health.kompas.com/read/2010/10/23/09212151/Hati.hati.Memberi.Label.Pada.Anak
====================================================================
Web Rasmi SIM di http://www.sim.org.my |Usahawan SIM http://www.simbaza.com
====================================================================
Group SIM ini adalah Yahoo Group Sahabat Interaktif Malaysia (SIM) terbuka kepada semua yang aktif dan interaktif disemua peringkat umur. SIM percaya bahawa berkomunikasi secara interaktif dan terkawal melalui saluran ICT boleh mengeratkan silaturahim serta memberikan banyak faedah kepada individu dan kumpulan tanpa terikat dengan mana-mana pengaruh parti politik, badan komersial atau aliran fahaman serta kepercayaan. Namun SIM percaya bahawa nilai-nilai yang baik dan murni akan dapat diterima oleh semua pihak.
=========== CARA MEMBUAT IKLAN BERBAYAR DI SIM ==================
Bayaran RM10.00 untuk sekali siaran. Bayaran hendaklah dimasukkan kedalam akaun MAYBANK SIM INTERAKTIF 564306011929 Sila letakkan tajuk IKLAN BERBAYAR diruang SUBJECT email anda. Iklan-iklan yang berunsur perjudian, lucah, hasutan dan skim cepat kaya tidak akan diluluskan.Pihak moderator juga berhak untuk tidak menyiarkan iklan yang anda hantar dan wang tidak akan dikembalikan.
=================== DISCLAIMER ============================
Group SIM tidak bertanggungjawab di atas mana-mana bahan yang di
dapati melanggar akta hakcipta tempatan atau antarabangsa. Adalah
menjadi tanggungjawab ahli untuk memastikan peraturan hakcipta
diikuti sepenuhnya apabila menghantar mana-mana posting atau respons.
Semua kandungan emel, posting, artikel dan fail yang disiar
di SIM tidak menggambarkan pendirian rasmi pemilik SIM melainkan jika dinyatakan sedemikian.
FACEBOOK SIM INTERAKTIF : http://www.facebook.com/pages/Sahabat-Interaktif-Malaysia/164360919526?ref=n
No comments:
Post a Comment